Sabtu, 13 September 2008

Walhi Ketinggalan Zaman

Jakarta 13 September 2008

Pada tanggal 11 September 2008 harian Kompas memuat berita tentang pernyataan Walhi Indonesia dan Walhi Jawa Barat mengenai PLTN, yang dibuat dalam suatu diskusi yang diselenggarakan di ITB. Pernyataan itu berupa keberatan-keberatan Walhi atas rencana Pemerintah untuk membangun PLTN di Jawa, antara lain karena biaya modal yang tinggi, tidak cukupnya sumberdaya manusia terlatih, faktor keselamatan operasi PLTN dan kemungkinan terjadinya musibah akibat gempa..

Keberatan-keberatan yang dikemukakan oleh Walhi dalam acara diskusi di ITB tersebut boleh dikatakan ketinggalan zaman. Dengan kenaikan harga energi yang mengacu pada harga minyak internasional sejak awal tahun 2004, yang tidak kurang dari tiga kali lipat, biaya pembangkitan listrik dengan memakai bahan bakar nuklir adalah yang paling rendah ketimbang alternatif lainnya seperti batubara dan gas bumi. Sehingga perkembangan kelistrikan dunia sekarang sudah melirik bahan bakar nuklir sebagai bahan bakar yang paling diminati untuk pembangkitan listrik dalam skala besar. Bahkan hanya tinggal soal waktu saja negara Eropa seperti Jerman dan Italia sekalipun, yang mempunyai undang-undang yang akan/sudah menghentikan operasi PLTN, bakal mengambil langkah yang berlawanan. Dalam era globalisasi masa kini dan untuk masa mendatang, tidak ada alasan bagi sesuatu negara untuk tidak memanfaatkan peluang dari tersedianya teknologi nuklir, guna menempuh kebijakan yang lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Alasan ketergantungan kepada negara lain untuk bahan bakar dan untuk teknologi, dengan sendirinya terbantah oleh tersedianya pasaran dunia di mana negara peminat tinggal memilih sendiri pasokannya dari mana. Alasan keamanan dan keselamatan juga terbantah dengan beroperasinya 439 PLTN di 30 negara lebih secara andal dan menguntungkan. Kemudian kalau mau menunggu sampai tersedianya cukup sumberdaya manusia yang terlatih, mau menunggu berapa lama lagi ? Bukankah dengan melancarkan proyek pembangunan PLTN justru sumberdaya manusianya dapat dengan cepat dipersiapkan ?

Lagipula dengan melancarkan program pembangunan PLTN bahan bakar nuklir menggantikan peran gas bumi dan batubara yang kedua-duanya dapat di-ekspor. Dengan demikian tercapailah optimalisasi pemanfaatan sumberdaya energi.

Demikianlah tanggapan Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan..